Bogor, 14 Mei 2025 – Sebanyak 700 siswa beserta pendamping dari Madrasah Ibtidaiyah (MI) Mummtaz Tangerang Selatan mengunjungi Geopark Information Center Culture & Tourism pada Rabu, 14 Mei 2025. Kunjungan ini menghadirkan pengalaman belajar luar kelas yang menggabungkan edukasi geologi dan budaya Sunda dalam suasana yang menyenangkan dan interaktif, sekaligus memperkuat komitmen dalam mengenalkan kekayaan alam dan budaya sejak usia dini.

Geopark Bogor Halimun Salak merupakan kawasan konservasi yang tidak hanya menyimpan keindahan alam dan keunikan geologi, tetapi juga kaya akan warisan budaya lokal. Melalui Geopark Information Center Culture & Tourism, para siswa mendapatkan kesempatan untuk belajar secara langsung mengenai berbagai aspek geologi, lingkungan, dan pentingnya pelestarian alam.

Selain edukasi geologi, kunjungan ini juga menampilkan pertunjukan seni tradisional Celempungan Sunda, sebuah kesenian khas Tatar Sunda yang menggunakan alat musik tradisional. Pertunjukan ini menjadi momen berharga bagi para siswa untuk mengenal dan menghargai budaya lokal secara lebih mendalam, sekaligus menambah warna dalam kegiatan belajar yang bersifat interaktif dan menyenangkan.

Kegiatan kunjungan edukatif ini merupakan hasil kolaborasi antara Geopark Bogor Halimun Salak dan MI Mummtaz Tangerang Selatan, yang bertujuan untuk mengintegrasikan pendidikan formal dengan pengalaman belajar di luar kelas. Dengan demikian, para siswa tidak hanya memperoleh pengetahuan teoritis, tetapi juga pengalaman nyata yang dapat memperkuat pemahaman mereka tentang pentingnya menjaga kelestarian alam dan melestarikan budaya.

Harapan besar dari kegiatan ini adalah terciptanya generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki kecintaan dan tanggung jawab terhadap lingkungan serta budaya daerahnya. Pemerintah Kabupaten Bogor dan pengelola Geopark Bogor Halimun Salak berkomitmen untuk terus menggalakkan program-program edukatif serupa sebagai bagian dari upaya membentuk karakter dan kesadaran lingkungan sejak dini.

Kunjungan ini juga menjadi contoh nyata bagaimana wisata edukatif dapat menjadi media efektif dalam menghubungkan ilmu pengetahuan dengan nilai-nilai budaya, sehingga menciptakan pengalaman belajar yang holistik dan bermakna bagi para peserta didik.